
Pada tanggal 12 Juli 2025, program Srawung Desa 2025 mengadakan kegiatan opening di Aula Balai Desa Serayu Larangan, sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan opening ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Serayu Larangan, Fajar Prasetyo Utomo, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi para mahasiswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di desa.
Program Srawung Desa dirancang sebagai bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap isu sosial yang dihadapi masyarakat desa, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan edukatif dan preventif, dengan melibatkan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Dalam bidang pendidikan, terdapat sejumlah kegiatan seperti Belajar Islami bersama TPQ Nurul Huda yang mencakup lomba cerdas cermat, kaligrafi, serta materi akhlak. Selain itu, dibentuk pula Taman Baca di SDN 2 Serayu Larangan guna meningkatkan minat literasi anak-anak. Kegiatan lain bertajuk “Serayu Pintar Bersama” dilaksanakan selama dua hari, berisi materi tentang bahaya bullying, cara menyikat gigi yang benar, dan pentingnya memiliki cita-cita, serta diakhiri dengan perlombaan estafet kelereng dan balon untuk menumbuhkan semangat belajar dan kebersamaan.
Di bidang kesehatan, para mahasiswa menyelenggarakan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SMPN 2 Mrebet, memberikan edukasi tentang olahraga, pola makan sehat, dan pentingnya tidur teratur. Tak hanya itu, terdapat pula penyuluhan mengenai hipertensi dan diabetes kepada kelompok lansia, dengan fokus pada pengelolaan pola makan yang sehat. Kegiatan kesehatan ditutup dengan pemeriksaan gratis meliputi tensi, kolesterol, dan asam urat, dilengkapi dengan konseling untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
Kepala Desa Fajar Prasetyo Utomo berharap program ini dapat memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi warga Desa Serayu Larangan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mahasiswa dan pihak kampus yang telah memilih desa ini sebagai lokasi pengabdian. Keterlibatan aktif masyarakat dalam seluruh rangkaian kegiatan menjadi indikator bahwa sinergi antara mahasiswa dan warga dapat terjalin dengan baik.